Sesi 2
Oleh: Vic. Edward Oei
Para sejarawan dari abad keabad bergumul dalam kematian. Seorang sejarawan Prancis menuliskan sebuah buku tentang kematian yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Jerman dengan judul, “Die Geschichte des Todes”. Dalam buku itu ia mengkongklusikan seluruh kebudayaan mengakui bahwa;
- Kematian adalah suatu fakta di depan manusia yang tidak dapat dipungkiri, tidak dapat digeser. Fakta ini bukan hanya ada tetapi juga pasti datang ke dalam hidup dalam waktu yang tidak pernah tahu.
- Kematian itu tidak ada dalam kuasa manusia, ia memang pasti datang tapi ia akan datang secara mendadak. Kita pikir kita saat ini bisa duduk baik-baik tapi nanti setelah ini kita bisa mati.
- Kematian itu di dalam pergumulan manusia bukanlah suatu pencapaian. Kematian adalah sesuatu yang selalu dihindari oleh orang lain.
- Pergumulan kematian pada manusia menyisakan suatu aspek yakni meninggalkan misteri. Tidak ada yang tahu seperti apa kematian itu. Tidak ada orang yang sudah masuk dalam dunia kematian, datang kembali untuk menceritakan bagaimana kematian itu selain Kristus. Manusia terus ingin mencari tahu apa itu kematian agar dapat menggeser dan menaklukan.
- Kematian itu bukanlah kematian itu sendiri, kematian itu sering menjadi penentu kehidupan kita. Suatu hari bila kita ke dokter dan mendapat vonis kanker stadium 4 dan diberitahu sisa usia kita tinggal 6 bulan. Maka sejak kita mendengar vonis itu hingga kedepannya, hidup kita berubah. Kita bisa sama-sama hidup 24 jam, tetapi kesadaran setiap kita akan kematian yang membuat kita berbeda.
Dari kelima ini hal ini, siapa yang mengerti seluruhnya? Siapa yang dapat mengajarkan kita, yang dapat menolong kita? Kedua, ketika kita melewati gerbang kematian, siapa yang bisa berjalan disisi kita? Ketiga, ketika kematian membawa kita pada penghukuman, siapa yang dapat melepaskan kita? Keempat jika kematian adalah misteri, siapa yang dapat memberi tahu kita seperti apa kematian itu? Kelima, ketika berbicara tentang hidup dan mati, siapa yang bisa menjamin kematian kita justru membawa kita pada kehidupan?
Tak ada yang dapat melakukannya kecuali KRISTUS. Tema kita, Kristus adalah penghulu hidup dan mati. Diluar daripada kematian dari Sang Penghulu hidup dan mati, kehidupan kita di bumi tak ada nilainya. Jikalau pertanyaaan tentang kematian dan kehidupan dijawab, adakah kita mengimaninya?
“Sebab tidak ada seorang pun yang hidup untuk dirinya sendiri dan mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan.”