Author: Felicia

Tidak seperti pembahasan umum tentang "Pasal Kasih" yaitu 1 Korintus 13, Ryken memandang dari teladan hidup dan pelayanan Yesus untuk menggambarkan apa kasih itu dan apa yang bukanlah kasih. Buku ini mengintegrasikan pengajaran yang alkitabiah dan bimbingan studi dengan gaya penulisan yang mudah dicerna.

Tekanan kelompok, saling ketergantungan, rasa malu, harga diri rendah–inilah istilah yang digunakan untuk mengidentifikasikan bagaimana orang dapat dikendalikan oleh opini orang lain. Welch menjelaskan bagaimana kemerdekaan dari kungkungan opini orang lain serta relasi yang tulus dan mengasihi akan bertumbuh seiring dengan pembelajaran kita akan diri kita, sesama, dan Allah.

Buku ini berisi perenungan tentang pengenalan akan diri kita dan hidup dalam kebajikan. Renungan-renungan pada bagian pertama mencakup isu identitas, pengudusan emosi, relasi dan kebersamaan, mendambakan Allah, persekutuan dengan Allah dan arti persekutuan Kristen. Bagian kedua dari buku ini berisi pembahasan tentang kebajikan-kebajikan Kristen, dimulai dengan kelembahlembutan dan diakhiri dengan kasih. Buku ini berusaha untuk menerjemahkan pengenalan akan Allah, dalam arti hidup dalam kebajikan-kebajikan Kristen, yang sekaligus juga merupakan sifat-sifat Allah. Kiranya dengan cara mengenal, menghayati, dan melakukan kebajikan-kebajikan Kristen yang diajarkan dalam Alkitab, orang-orang percaya bisa menjalani kehidupan yang semakin hari semakin menyerupai Sang Pencipta dalam pengertian yang benar.
Aku, Diriku, dan Kebajikan karya Billy Kristanto ini disarikan dari rangkaian khotbah yang pertama kali disampaikan kepada jemaat yang ia layani di Singapura dan Kelapa Gading (Jakarta), sekarang disajikan dalam bentuk tertulis supaya dapat dinikmati oleh kalangan yang lebih luas. Buku ini berisi refleksi yang sederhana dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan segala dorongannya bagi kita semua untuk semakin mengenal Allah di tengah-tengah segala pergumulan hidup kita.